Logo Bloomberg Technoz

Komisi Sekuritas dan Bursa AS atau Securities and Exchange Commission (SEC) Senin kemarin menyatakan  platform crypto Bittrex Inc. telah melanggar regulasi selama bertahun-tahun. Hal ini memukul pasar digital aset.

Antusiasme investor menjadi surut, juga ditopang oleng ekspektasi bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunga acuan. Jika melihat data ekonomi terbaru, spekulasi pelonggaran kebijakan moneter oleh bank sentral makin kuat, sebesar seperempat poin di Mei mendatang.

Pergerakan harga koin Kripto Bitcoin yang sempat rally dalam sebulan terakhir. (Dok Bloomberg)

Bitcoin diprediksi akan kembali turun pada level US$27.000 saat “pasar kembali mengambil sebagian dari 60 basis poin atau lebih dari penurunan suku bunga yang sebelumnya diproyeksikan hingga akhir tahun,” kata Tony Sycamore, analis pasar dari IG Australia Pty.

Diketahui mata uang digital telah mengalami lonjakan 80% tahun ini. Angka yang lebih tinggi dari kenaikan pasar saham dunia, yang tercatat hanya 8%. Rebound mata uang digital dipengaruhi merosotnya performa sepanjang tahun lalu.

Meski demikian keruntuhan FTX, yang berujung pada terperosoknya pasar aset digital amat dalam, masih membayangi investor.

Gugatan SEC

SEC melancarkan gugatan terhadap Bittrex, sebuah crypto exchange. SEC fokus pada enam token yang diperdagangkan di platform Bittrex, yaitu; OMG Network (OMG), Dash (DASH), Algorand (ALGO), Monolith (TKN), Naga (NGC), dan IHT Real Estate Protocol (IHT).

Token Algorand misalnya, mengalami penurunan 2%. Algorand diketahui merupakan token dengan nilai pasar terbesar, sekitar US$1,6 miliar. Token Naga mengalami penurunan nilai terdalam, sekitar 23% dalam satu hari, berdasarkan data CoinGecko.

SEC berpendapat, sebagian besar token digital ini harus mendaftar ke agensi sejak mereka masuk dalam perdagangan.

(bbn)

No more pages