Bloomberg Technoz, Jakarta – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani menuturkan PT Nippon Shokubai Indonesia (PT NSI) berencana memperluas bisnisnya di Indonesia, dengan memulai fase keempat investasi yang bernilai sekitar US$110 juta (atau Rp1,69 triliun asumsi kurs saat ini) untuk produk superabsorbent polymer (SAP) atau polimer superabsorben.

Pengerjaan konstruksi pabrik SAP tersebut diharapkan dimulai pada 2025 dan produksi bisa berjalan pada 2027.

"Kenapa saya datang sini? Karena mereka menyampaikan akan memperluas investasinya yang keempat sebetulnya. Ini fase keempat yang bernilai kurang lebih US$110 juta, dan kami sangat menjaga investasi yang masuk ke Indonesia," jelas Rosan, ditemui di sela kunjungan kerjanya di Cilegon, Banten, Rabu (11/9/2024).

Untuk diketahui, pabrik PT NSI telah dibangun di Indonesia sejak 1996, di mana salah satu produksi utama mereka adalah asam akrilik. Asam akrilik adalah senyawa kimia penting bagi pelaku industri karena digunakan untuk membuat beragam produk seperti pelapisan, perekat, pemoles, detergen, popok, hingga pembalut.

Sementara itu, polimer superabsorben merupakan material yang mampu menyerap air beberapa ratus hingga 1.000 kali beratnya sendiri. Bahkan, saat terkena tekanan, polimer ini menahan cairan yang diserap dengan aman. Dalam industri, senyawa ini juga dapat digunakan untuk produk popok maupun pembalut.