Apabila angkanya sesuai konsensus yaitu 1,80% year-on-year dari 2,2% pada Juli sehingga membawa inflasi inti PCE terkendali di kisaran 0,1%-0,15% month-on-month, maka skenario pemangkasan 50 bps masih mungkin terjadi satu kali pada FOMC The Fed bulan November atau Desember, menurut analisis tim Mega Capital Sekuritas dalam catatannya hari ini.
Mengacu pasar swap, para traders saat ini bertaruh total penurunan bunga The Fed hingga akhir tahun ini sebesar 100 bps ke level 4,50%, dengan probabilitas mencapai 46,8%. Sebelumnya, pasar sempat meningkatkan taruhan bahwa total penurunan Fed fund rate tahun ini bisa mencapai 125 bps ke level 4,25%.
Di pasar Treasury, pasar surat utang AS, taruhan penurunan sebesar 50 bps bulan ini akhirnya pupus pasca data inflasi tadi malam. Yield UST-2Y naik 9,5 bps ke 3,69% dengan tenor 10Y juga naik 4 bps ke 3,68%.
"The Fed akan memangkas bunga acuan dan kita akan melihat sebesar 25 bps pengguntingan bulan ini," kata Matt Eagan, Portfolio Manager di Loomis Sayles, dilansir oleh Bloomberg.
CEO Goldman Sachs Group Inc, David Solomon, menilai, masih ada kemungkinan The Fed memangkas bunga acuan lebih besar ketimbang ekspektasi menyusul tanda pelemahan di pasar tenaga kerja.
"Ada kemungkinan penurunan 50 basis poin berdasarkan pelunakan yang lebih besar di pasar tenaga kerja," kata Solomon dalam sebuah wawancara dengan CNBC, mengacu pada potensi pemotongan 50 bps oleh bank sentral AS. "Saya pikir persentase kemungkinannya berada di kisaran 30-an."
Solomon mengatakan tebakan terbaiknya adalah mereka mungkin akan memilih pemotongan seperempat poin, tetapi The Fed dapat menurunkan suku bunga dua atau tiga kali hingga akhir tahun.
Banker berusia 62 tahun itu sebelumnya pada bulan Mei memprediksi bahwa mungkin tidak akan ada pemotongan suku bunga pada 2024, bahkan ketika dia mengatakan soft landing masih merupakan hasil yang paling mungkin.
(rui)