Logo Bloomberg Technoz

Pasar Bimbang Besar Penurunan Fed Rate, Reaksi Pasar Tak Seragam

Tim Riset Bloomberg Technoz
12 September 2024 09:49

Ilustrasi pasar obligasi (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi pasar obligasi (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Reaksi pasar domestik pada perdagangan Kamis terlihat beragam pasca rilis data inflasi harga konsumen Amerika Serikat (AS) tadi malam melemparkan para pelaku pasar dalam perdebatan baru tentang besar penurunan bunga Federal Reserve tahun ini.

Rupiah dibuka lemah bersama-sama dengan mata uang Asia lain, di tengah gerak dolar AS yang sebenarnya masih stabil. Sementara indeks saham dibuka menguat dengan IHSG naik 0,6% di awal transaksi, mengekor gerak bursa saham di Asia yang menghijau pagi ini. Indeks Nikkei Jepang melompat lebih dari 3% di pembukaan tadi pagi.

Mayoritas bursa saham di Asia masih menguat. Sementara di pasar surat utang negara, terlihat pergerakan harga obligasi bervariasi. Imbal hasil SBN-10Y terlihat naik sedikit ke 6,593%. Tenor 5Y juga naik sedikit jadi 6,500%. Namun, tenor 1Y turun ke 6,601%.

Reaksi pasar yang beragam, sepertinya karena masih ada tanda tanya terkait besaran pemangkasan bunga The Fed tahun ini. Data inflasi tadi malam meski sebagian sesuai ekspektasi pasar, menyisakan kekhawatiran karena inflasi inti CPI melesat ke level tertinggi dalam empat bulan terakhir, lebih tinggi dibanding bulan lalu dan di luar dugaan pasar.  

Data itu memupus taruhan penurunan 50 bps bunga The Fed bulan ini, menjadi 25 bps. Kini, pasar masih akan menunggu rilis inflasi harga produsen (PPI) nanti malam.