Angka itu lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 2,9% yoy dan lebih rendah ketimbang konsensus pasar yang memperkirakan di 2,6% yoy. Bahkan angka 2,5% yoy merupakan yang terendah sejak Februari 2021.
Sementara dibandingkan Juli (month-to-month/mtm), inflasi berada di 0,2%. Sama dengan bulan sebelumnya dan sesuai dengan ekspektasi pasar.
Adapun inflasi inti (core) secara tahunan adalah 3,2% Ini menjadi yang terendah dalam lebih dari 3 tahun terakhir.
Sedangkan inflasi inti bulanan adalah 0,3%. Lebih tinggi dari bulan sebelumnya yakni 0,2% mtm dan ekspektasi pasar dengan angka yang sama.
Data ini membuat pelaku pasar kurang yakin bahwa bank sentral Federal Reserve bisa agresif dalam menurunkan suku bunga acuan. Mengutip CME FedWatch, peluang penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin ((bps) menjadi 5-5,25% dalam rapat bulan ini mencapai 85%.
Sementara kemungkinan pemangkasan 50 bps ke 4,75-5% hanya 15%.
“Kenaikan inflasi inti pada Agustus berarti penurunan suku bunga bisa lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Bagi pasar emas, ini berarti perjalanan (penurunan suku bunga) akan sangat panjang, dan mungkin penurunan suku bunga pada 2025 akan lebih kecil. Ini menjadi masalah tersendiri,” papar Phil Streible, Chief Market Strategist di Blue Line Futures, seperti dikutip dari Bloomberg News.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Penurunan suku bunga akan menjadi sentimen positif bagi yang memegang emas.
(aji)