Logo Bloomberg Technoz

Penembakan rudal oleh Korea Utara ini dilakukan ketika para pejabat pertahanan dari seluruh dunia, termasuk dari AS dan Jepang, melakukan pembicaraan dua hari terkait keamanan mulai Rabu (11/9/2024).

Pyongyang berupaya melawan gerakan Korea Selatan memperkuat kerja sama pertahanan dengan AS dan Jepang setelah Juli lalu ketiga negara itu menandatangani perjanjian latihan militer bersama. Perjanjian ini merupakan buah hasil pertemuan puncak tiga negara di Camp David pada Agustus 2023 yang dimotori oleh Presiden Joe Biden.

Insiden penembakan rudal ini adalah yang pertama dalam dua bulan terakhir ketika pada 1 Juli rezim Kim Jong Un melepas dua rudal balistik yang diklaim bisa membawa hulu ledak super besar kelas 4,5 ton.

Militer Korea Selatan mengatakan salah satu rudal itu mengalami masalah dalam perjalanan dan hilang dari radar setelah menempuh jarak sekitar 120 kilometer.

Pada 26 Juni, Korea Utara mengklaim telah sukses melakukan uji coba sistem rudal hulu ledak banyak. Seoul mengatakan uji coba itu gagal dan menuduh rezim Kim menggunakan taktik "pembohongan dan membesar-besarkan" karena rudal itu meledak ketika baru meluncur.

Pyongyang telah menembakkan lebih dari 30 rudal balistik dan satu pesawat ruang angkasa tahun ini, angka itu lebih banyak dari 2023. Namun, dibandingkan dengan 2022 jumlah pelepasan rudal itu masih kurang 77.

Penasihat kemaanan nasional Presiden Korea Selatan mengatakan Korea Utara kemungkinan mempertimbangkan uji coba nuklir menjelang pilpres AS pada November mendatang untuk menaikkan profil negara itu di dunia.

(bbn)

No more pages