Logo Bloomberg Technoz

Bunga The Fed akan Turun 25 bps, Rupiah Bisa Lanjutkan Penguatan

Tim Riset Bloomberg Technoz
12 September 2024 07:50

Rupiah tengah menguat melawan dollar Amerika Serikat (16/1) seiring spekulasi The Fed akan berhenti menaikkan bunga hingga otot dollar melemah (Bloomberg)
Rupiah tengah menguat melawan dollar Amerika Serikat (16/1) seiring spekulasi The Fed akan berhenti menaikkan bunga hingga otot dollar melemah (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah berpeluang menguat dalam perdagangan pasar spot hari Kamis ini, pasca data inflasi Amerika Serikat (AS) cukup sesuai ekspektasi pasar dan memperkuat skenario pemangkasan bunga acuan bulan Federal Reserve sebesar 25 bps.

Indeks dolar AS kemarin ditutup stabil dan pagi ini masih bertahan lebih kuat di kisaran 101,78. Sinyal dari pasar offshore menunjukkan rupiah ditutup menguat 0,3% pasca rilis data inflasi AS tersebut. Pagi ini, rupiah NDF bergerak di kisaran Rp15.434-Rp15.444/US$, sedikit lebih lemah. 

Level itu berjarak cukup dengan posisi penutupan pasar spot kemarin di Rp15.400/US$. Ini menjadi sinyal mungkin peluang penguatan rupiah akan lebih terbatas di kisaran sempit.

Pada pembukaan pasar Asia hari ini, terlihat won Korea melemah di awal transaksi, tergerus 0,11%, sementara yen Jepang yang kemarin mencetak reli penguatan pagi ini dibuka melemah 0,32% terhadap dolar AS.

Sentimen pasar keuangan cenderung positif setelah data inflasi AS tadi malam memperkuat skenario pemangkasan bunga acuan The Fed sebanyak 25 bps pekan depan. Ini juga memberikan penguatan pada bursa saham Asia di mana indeks Nikkei Jepang dibuka melompat naik lebih dari 3% di awal transaksi pagi ini.