Logo Bloomberg Technoz

Ini Alasan BI Tahan Bunga Acuan di 5,75%

Krizia Putri Kinanti
18 April 2023 14:38

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan Bulan April 2023. (Tangkapan layar Youtube Bank Indonesia)
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan Bulan April 2023. (Tangkapan layar Youtube Bank Indonesia)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan. Bank sentral menilai suku bunga acuan sudah sesuai untuk mengarahkan inflasi menuju sasaran.

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 17-18 April 2023 memutuskan untuk mempertahankan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 5,75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,5%," kata Perry Warjiyo, Gubernur BI, dalam konferensi pers usai RDG edisi April 2023 di kantornya, Jakarta, Selasa (18/4/2023).

Keputusan tersebut, lanjut Perry, konsisten dengan posisi (stance) kebijakan moneter yang preemptif dan forward looking. Suku bunga di 5,75% dipandang memadai untuk mengarahkan inflasi inti ke kisaran 2-4% pada sisa 2023. Sementara inflasi umum bisa kembali ke kisaran tersebut lebih awal dari perkiraan sebelumnya.

Inflasi domestik, tambah Perry, melambat di seluruh kelompok. Untuk inflasi inti, pada Maret 2023 sudah menyentuh 2,94%.

"BI meyakini inflasi inti akan berada di kisaran 3 plus minus 1% pada sisa 2023. Sementara inflasi IHK (Indeks Harga Konsumen) bisa mencapai sasaran 3 plus minus 1% lebih awal dari prakiraan sebelumnya," katanya.