Logo Bloomberg Technoz

Penguatan mata uang Asia hari ini dipengaruhi juga oleh reli kenaikan nilai yen Jepang, salah satu mata uang jangkar di kawasan.

Nilai dolar AS melemah pasca debat kandidat presiden AS menunjukkan peluang Kamala Harris, kandidat dari Partai Demokrat terlihat membesar. Usulan tarif yang diusung Donald Trump yang jadi lawannya, lebih memberi angin pada penguatan dolar AS.

Pelaku pasar selama ini cukup khawatir dengan usulan tarif Trump, menurut Alvin Tan, Head of Asian Currency Strategy di Royal Bank of Canada di Singapura, dilansir dari Bloomberg News.

Alhasil, ketika peluang Trump menyusut, dolar pun melemah dan mata uang yang menjadi lawannya berbalik menguat.

Sementara itu, lonjakan nilai yen juga terpicu oleh pernyataan pejabat Bank of Japan Junko Nakagawa yang mengindikasikan bahwa bank sentral akan melanjutkan penyesuaian kebijakan selama kinerja ekonomi negeri itu sesuai dengan proyeksi otoritas.

"Yen menjadi pemicu utama penguatan mata uang Asia hari ini. Penguatan valuta Asia bisa terus berlanjut selama pertumbuhan global terus berjalan sesuai garis yang seimbang, tidak terlalu kencang dan tidak terlalu lemah," kata Christopher Wong, Strategist di OCBC Singapura.

(rui)

No more pages