Logo Bloomberg Technoz

Menanti Inflasi AS dan Respons The Fed, IHSG Berpotensi Mixed

Muhammad Julian Fadli
11 September 2024 08:43

Pelajar berbincang di depan layar pergerakan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (9/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Pelajar berbincang di depan layar pergerakan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (9/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Rabu 11 September 2024, berpotensi variatif (Mixed) dengan kehati-hatian menanti respons pasar terhadap data Ekonomi Amerika Serikat malam nanti, yaitu inflasi Harga Konsumen (CPI) dan esok data inflasi Harga Produsen (PPI) sebagai petunjuk keputusan suku bunga The Fed pekan depan.

Adapun pada perdagangan kemarin Selasa (10/9/2024), IHSG mencatat kenaikan 58,64 poin, atau menguat 0,76% dan menutup perdagangan pada level 7.761.

Analisis Teknikal IHSG Rabu 11 September 2024 (Riset Bloomberg Technoz)

Secara teknikal IHSG berpotensi melanjutkan trend penguatan, dengan terkonfirmasi membentuk Higher High dalam tren jangka pendek, bersamaan dengan keberhasilan breakout resistance IHSG dalam time frame daily.

Target kenaikan selanjutnya menuju area level 7.780 sampai dengan 7.800 sekaligus berpotensi kembali pecah rekor level tertinggi IHSG atau All Time High secara intraday. Adapun resistance sebelumnya yang berhasil ditembus, kini menjadi support IHSG pada level 7.720 dan 7.700 sebagai support kuatnya.

Sentimen pada perdagangan hari ini utamanya datang dari global. Perhatian pasar global tertuju pada rilis data inflasi Harga Konsumen (Consumer Price Index/CPI) nanti malam, disusul data inflasi Harga Produsen (Producer Price Index/PPI) hari berikutnya.