Keyakinan itu sepertinya dilatari oleh ekspektasi investor terhadap pecahnya resesi di AS yang masih tinggi. Survei dari 22V Research menunjukkan bahwa 56% responden meyakini bahwa inflasi inti berada dalam jalur yang "sesuai dengan harapan The Fed."
Sekitar 48% investor yang disurvei memperkirakan reaksi terhadap inflasi CPI adalah "beragam/diabaikan," 32% mengatakan "risk-on" dan hanya 20% "risk-off."
"Mengingat ekspektasi pasar yang agresif terhadap penurunan suku bunga The Fed, angka yang lebih tinggi seharusnya mengarah pada volatilitas yang lebih rendah," ujar Sameer Samana dari Wells Fargo Investment Institute.
"Angka yang lebih rendah memiliki lebih banyak risiko dua arah karena menciptakan lebih banyak ruang bagi The Fed untuk memangkas, tetapi juga dapat mengindikasikan bahwa ekonomi melambat lebih cepat daripada yang diantisipasi."
(rui)