Presiden Direktur MBMA, Devin Ridwan menerangkan, setelah IPO MBMA fokus terhadap rantai nilai hilirirasi berupa bahan baku baterai, salah satunya nikel matte.
Tidak menutup kemungkinan bagi perusahaan, untuk membuka peluang pasar baru, ada beberapa permintaan cukup besar. ”Karena OEM tidak bisa menghindar nikel di Indonesia. Semoga MBMA bisa menjadi pilihan utama. Saat ini OEM, nanti kita lihat peta ekosistem ke depannya,” tuturnya.
“Kami buka peluang di pipe line dalam proyek HPAL tahap pertama ini untuk produksi bahan baku utama.Kami fokus hilirisasi, Kami cukup yakin dalam rantai nilai dengan sumber daya nikel,” ungkap Devin.
MBMA sebelumnya juga dikabarkan menjalin kolaborasi bersama Volkswagen (VW), pabrikan mobil asal Jerman. Namun bentuk kerja sama masih dalam tahap diskusi. “ Ini tahap awal yang baik, tetapi sesuai dengan misi MBMA, belum bisa kami berikan detail. Akan kami akan informasikan setelah semua mengkristal, kami siap kerja sama dengan VW,” tambahnya.
(yun/dhf)