Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Akan Cenderung Tertekan Jelang Rilis Data Inflasi AS

Tim Riset Bloomberg Technoz
11 September 2024 07:45

Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah diperkirakan masih akan menghadapi tekanan pelemahan dalam perdagangan spot hari Rabu ini, menyusul pamor dolar Amerika Serikat (AS) yang melanjutkan penguatan.

Di pasar offshore, rupiah forward makin melemah kemarin dan pagi ini bergerak lesu di kisaran Rp15.493-Rp15.499/US$. Level yang nyaris menyentuh zona Rp15.500/US$ itu cukup berjarak dengan posisi penutupan rupiah spot kemarin di Rp15.455/US$.

Pada pembukaan pasar Asia hari ini, valuta Korea won terlihat melemah tipis 0,04%, yuan juga melemah 0,1%. Sedangkan baht menguat 0,11%. 

Pergerakan rupiah dibayangi oleh kehati-hatian para pelaku pasar global dalam mengantisipasi rilis data inflasi konsumen nanti malam. Indeks dolar AS masih stabil menguat di kisaran 101,64 pagi ini.

Sementara pergerakan di pasar Treasury, memberi sinyal, para investor masih memperkirakan akan ada pemangkasan bunga acuan dalam jumlah lebih banyak oleh Federal Reserve, bank sentral AS, tahun ini.