“Kami melihat sebagian besar aksi beli yang bersifat teknikal,” kata Tom Essaye di The Sevens Report. “Pertumbuhan ekonomi tidak diragukan lagi dan jelas kehilangan momentum, tetapi soft landing tetap lebih mungkin terjadi daripada hard landing. Fokus minggu ini kembali ke inflasi.”
Treasury mengalami pergerakan ringan. Trader mengecilkan peluang penurunan suku bunga setengah poin pada pertemuan Fed September mendatang menjadi sekitar 20% dari setinggi 50% minggu lalu. Pada saat yang sama, beberapa trader di pasar opsi bertaruh pada peningkatan jumlah pelonggaran Fed yang diharapkan pada bulan Desember atau Maret.
S&P 500 ditutup mendekati 5.471. Nasdaq 100 naik 1,3%. Dow Jones Industrial Average bertambah 1,2%. Russell 2000 naik 0,3%. Boeing Co menguat 3,4% efek optimisme bahwa kesepakatan tenaga kerja akan mencegah pemogokan. Alphabet Inc turun 1,7%. Jelang perdagangan tutup saham Oracle Corp. naik karena hasil yang lebih baik dari perkiraan.
Imbal hasil dengan tenor 10 tahun sedikit berubah pada 3,70%. Dolar menguat. Bitcoin masih terjadi di level US$57.000, sedikit mengalami perbaikan.
“Jika mengamati rerata dari sudut pandang analisis teknis menunjukkan bahwa pelemahan minggu lalu hanyalah kemunduran dalam konteks tren naik jangka panjang,” kata Craig Johnson di Piper Sandler.
Dengan data pasar tenaga kerja yang mengisyaratkan pendinginan dan bukannya resesi yang akan segera terjadi, para ahli strategi HSBC yang dipimpin oleh Max Kettner mengatakan bahwa mereka menambah posisi overweight pada saham-saham AS berdasarkan prospek pendapatan kuartal ketiga yang tangguh.
Volatilitas dalam jangka pendek, menengah dan panjang akan membuat saham-saham utilitas dan saham-saham berkualitas dan berpendapatan tinggi lainnya menjadi lebih menarik dibandingkan saham-saham yang bertumbuh, terang Savita Subramanian dari Bank of America Corp.
Saham-saham AS dapat tetap bergerak dan mengalami penurunan lebih lanjut dalam waktu dekat di tengah risiko-risiko seputar musiman, sentimen, dan pemilihan presiden, menurut ahli strategi RBC Capital Markets.
“Kerusakan lebih lanjut akan dibatasi dalam kisaran 10%,” tulis tim yang dipimpin oleh Lori Calvasina. Jika kekhawatiran hard landing meningkat, risiko penurunan pertumbuhan ada pada kisaran 14%-20% “juga akan meningkat.”
Aksi jual minggu lalu pada pasar ekuitas AS telah membuat indeks-indeks utama rentan terhadap penurunan lebih lanjut, menurut para ahli strategi di Citigroup Inc.
(bbn)