Hal ini juga dapat meningkatkan kepercayaan diri bank sentral bahwa mereka dapat terus memperlambat pembelian obligasi dan menaikkan suku bunga acuan tanpa memicu kejatuhan pasar.
“Imbal hasil obligasi yang lebih tinggi telah membuat investor jangka panjang lebih konstruktif terhadap obligasi Jepang. Selama kenaikan imbal hasil moderat dan bertahap, saya memperkirakan permintaan swasta lokal untuk sekuritas akan terus bertahan,” kata Ayako Sera, ahli strategi pasar di Sumitomo Mitsui Trust Bank Ltd. di Tokyo.
BOJ pada bulan Juli bilang bahwa akan mengurangi pembelian utangnya setiap kuartal hingga Maret 2026 setelah meninggalkan kebijakan kontrol kurva imbal hasil. Pembelian akan turun menjadi ¥2,9 triliun per bulan, dari ¥5,7 triliun di bulan Juli, kata mereka.
Pembeli terbesar obligasi pemerintah Jepang adalah bank-bank perwalian dalam 12 bulan terakhir, yang sering dilihat sebagai proksi dari dana pensiun. Government Pension Investment Fund meningkatkan kepemilikan hutang negara sebesar 25% pada tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret, menurut analisis Bloomberg.
Obligasi Jepang telah turun 1,9% tahun ini, sementara saham naik sekitar 11% setelah memperhitungkan dividen yang diinvestasikan kembali. Hal ini menunjukkan bahwa dana pensiun mungkin harus menjual ekuitas dan membeli utang guna menjaga alokasi ke setiap aset dalam tingkat yang telah ditentukan.
“Rebalancing portofolio yang agresif dari dana pensiun kemungkinan telah berkontribusi pada pembelian obligasi oleh bank-bank perwalian. Kunci untuk permintaan masa depan untuk obligasi Jepang adalah apakah bank dan investor asing akan terus meningkatkan kepemilikan mereka karena BOJ secara bertahap mengurangi pembelian utang,” kata Tsuyoshi Ueno, seorang ekonom senior di NLI Research Institute di Tokyo.
Mitsubishi UFJ Financial Group Inc akan mempertimbangkan “investasi skala penuh” pada obligasi pemerintah Jepang ketika imbal hasil 10 tahun dan swap dengan tenor yang sama mencapai 1,2%, ujar Hiroyuki Seki, kepala bisnis pasar bank tersebut.
Arif Husain, kepala fixed-income di T. Rowe Price, mendukung alokasi yang berlebihan pada sekuritas-sekuritas ini karena modal kemungkinan akan mengalir kembali ke negara ini seiring dengan kenaikan imbal hasil.
Sera dari Sumitomo Mitsui Trust mengatakan bahwa BOJ mungkin akan menaikkan suku bunga kebijakan lagi selama tahun fiskal Jepang yang berakhir pada 31 Maret, mendorong imbal hasil obligasi 10 tahun menjadi sedikit di atas 1%.
(bbn)