Logo Bloomberg Technoz

Marak PHK, Pemerintah Didesak Benahi Insentif Fiskal

Azura Yumna Ramadani Purnama
10 September 2024 16:00

Ilustrasi PHK. (Dok: Bloomberg)
Ilustrasi PHK. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom menilai meningkatnya Pemutusan Hak Kerja (PHK) dengan penurunan jumlah kelas menengah yang terjadi akhir-akhir ini memiliki keterkaitan. Fenomena PHK yang terjadi ditengarai akibat kinerja industri manufaktur yang lesu, salah satu industri yang diharap memberikan lapangan kerja bagi masyarakat.

Ekonom Center Of Reform on Economic (CORE) Yusuf Rendy Manilet menilai badai PHK yang terjadi saat industri manufaktur lesu membuat kelas menengah makin terhimpit hingga akhirnya memikul beban yang cukup berat. Tak sedikit diantaranya yang akhirnya harus turun kelas akibat tak mampu memikul beban itu.

Yusuf memandang pemberian insentif fiskal dapat membantu mengurangi beban yang dipikul oleh kelas menengah. Namun, Ia mendesak agar pemerintah membenahi insentif fiskal yang diberikan agar lebih efektif dan tepat sasaran.

“Di luar diskusi tersebut, kalau kita bicara kelas menengah memang sudah saatnya pemerintah memikirkan insentif untuk sektor ini, subsidi di sektor pendidikan ataupun transportasi merupakan hal-hal yang bisa diberikan pemerintah untuk menopang secara spesifik kelompok kelas menengah ini,” tutur Yusuf kepada Bloomberg Technoz, Selasa (10/9/2024).

Ilustrasi PHK Karyawan (Bloomberg Technoz)

Yusuf menyebut, pemerintah dapat merancang bantuan sosial (bansos) berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diperuntukan untuk kelas menengah. Ia memberi usul, pemerintah dapat menerapkan sistem insentif otomatis yang menyesuaikan dengan ruang fiskal pemerintah.