Jack Wittels - Bloomberg News

Bloomberg, Pasar platinum diperkirakan akan mengalami defisit tahunan terbesar dalam setidaknya satu dekade. Namun menurut laporan industri, harga sejauh ini lambat bereaksi.

Menurut laporan triwulanan dari World Platinum Investment Council, kenaikan tajam dalam kepemilikan exchange-traded funds (ETF) dan pertumbuhan yang kuat dalam permintaan China untuk batangan besar diperkirakan akan membantu menciptakan kekurangan lebih dari 1 juta ons pada tahun 2024. Hal ini terjadi setelah defisit 731.000 ons tahun lalu.

"Bahkan dengan defisit sebesar ini, harga platinum tampaknya tidak responsif," kata CEO WPIC Trevor Raymond. Namun, sentimen bergeser menuju permintaan otomotif yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, yang seharusnya membantu fundamental yang kuat dari platinum memainkan "peran yang lebih menonjol," tambahnya.

Platinum telah turun sekitar 30% dari puncaknya pada awal 2021, sementara logam sejenis palladium dan rhodium telah mencatat penurunan yang jauh lebih tajam di tengah ketidakpastian tentang permintaan dari industri otomotif, yang menggunakan logam tersebut untuk mengurangi emisi dari kendaraan diesel dan bensin. Hal ini telah merusak profitabilitas beberapa operasi berbiaya tinggi di Afrika Selatan, produsen platinum terbesar.