“Pengurangan PNBP di awal ini akan menaikkan PPh. PPh akan tetap dikenakan kalau megawatt bertambah. Targetnya adalah investasi bertambah megawatt bertambah sehingga pajak penghasilannya juga akan naik,” ujarnya.
Tidak Hapus Bonus Produksi
Di sisi lain, Gigih mengatakan bonus produksi –yang digunakan sebagai dukungan kepada masyarakat di sekitar wilayah panas bumi – tidak akan dihapus.
Dalam sebuah kesempatan, Gigih mengatakan realisasi bonus produksi panas bumi pada 2023 lalu mencapai Rp138 miliar, sedangkan realisasi triwulan I-2024 ini sebesar Rp29 miliar. Secara kumulatif, realisasi bonus produksi panas bumi sejak 2014 hingga triwulan I-2024 mencapai Rp929 miliar.
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki potensi sumber energi panas bumi yang sangat besar yakni mencapai 23,6 Gigawatt (GW). Sementara yang sudah dimanfaatkan baru dikisaran 11% dari total potensi yang ada, yaitu 2.597 Megawatt (MW).
(dov/roy)
