Logo Bloomberg Technoz

Potret 10 Tahun: Lapangan Kerja Terbatas, PHK Tinggi

Ruisa Khoiriyah
10 September 2024 14:45

Ilustrasi buruh pabrik. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi buruh pabrik. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia yang semakin besar terjadi ketika laju pertumbuhan investasi diklaim terus bertumbuh. 

Angka PHK yang makin tinggi pada tahun terakhir era pemerintahan Presiden Joko Widodo, menggarisbawahi capaian yang kurang optimal perihal penciptaan lapangan kerja dalam satu dasawarsa terakhir.

Sepanjang dua periode kepemimpinan Jokowi, demikian presiden biasa disapa, lapangan kerja baru yang tercipta hanya berkisar 10,56 juta pekerjaan. Angka itu jauh di bawah capaian lima tahun periode terakhir pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mampu mendorong penciptaan 15,62 juta lapangan kerja baru.

PHK yang makin besar pada Juli juga berpotensi membawa lonjakan pemutusan hubungan kerja ke level rekor anyar setelah tahun lalu telah mencapai angka tertinggi sejak 2021.

PHK pada Juli terutama terjadi di provinsi Jawa Tengah, sebanyak 9.442 pekerja, menjadikannya sebagai provinsi dengan angka PHK tertinggi sejauh ini dengan total kejadian 13.722 pekerja kehilangan pekerjaan. Angka PHK di Jawa Tengah itu mengalahkan Jawa Barat dan Banten yang tahun lalu menjadi kawasan dengan kasus pemutusan hubungan kerja terbanyak, mencapai 30.357 pekerja.