Logo Bloomberg Technoz

"Kutu dan hewan reservoir penyakit seperti tikus dan hewan ternak menjadi lebih sering berhubungan dengan populasi manusia, meningkatkan kemungkinan penularan virus," ungkap Dicky.

2. Globalisasi: mobilitas manusia dan barang yang semakin tinggi menyebabkan penyebaran penyakit menjadi lebih cepat dan sulit dikendalikan. Orang yang terinfeksi atau hewan yang membawa kutu dapat menyebarkan virus ke wilayah yang sebelumnya bebas dari penyakit tersebut. 

3. Penurunan Keanekaragaman Hayati: berkurangnya keanekaragaman hayati menyebabkan beberapa spesies, termasuk hewan yang menjadi inang virus, mendominasi ekosistem tertentu. Hal ini menciptakan kondisi yang lebih mendukung penularan penyakit.

4. Perubahan Iklim: pemanasan global mempengaruhi distribusi vektor penyakit seperti kutu dan nyamuk, memungkinkan mereka hidup di wilayah yang sebelumnya tidak cocok bagi mereka. 

5. Pengawasan dan Teknologi yang Lebih Baik: dengan teknologi diagnostik modern, seperti sekuensing genomik, para ilmuwan sekarang lebih mampu mendeteksi virus baru, meskipun mereka mungkin sudah ada selama beberapa waktu.

Secara keseluruhan, WELV merupakan ancaman yang patut diwaspadai, terutama bagi negara-negara dengan populasi kutu yang tinggi. Langkah-langkah pencegahan dan deteksi dini perlu diperkuat untuk mencegah penyebaran virus ini di luar China.

(dec/spt)

No more pages