Logo Bloomberg Technoz

Korut bulan lalu mengatakan akan mengerahkan 250 peluncur bergerak baru untuk rudal balistik ke unit-unit militer di garis depan, yang dapat mengirim serangan nuklir ke negara tetangganya di sebelah selatan dan pasukan AS yang ditempatkan di sana, dalam salah satu unjuk kebolehan terbesarnya dalam bidang roket di bawah kepemimpinan Kim. Inisiatif rudal ini diikuti dengan peluncuran drone serangan bunuh diri.

Korut mungkin sedang mempertimbangkan uji coba nuklir di dekat waktu pemilihan presiden AS pada November untuk meningkatkan profilnya, penasihat keamanan nasional Presiden Korsel Yoon Suk Yeol, Shin Wonsik, mengatakan pada Juli, ketika ia menjabat sebagai menteri pertahanan.

Dalam pidatonya minggu ini, Kim mengatakan Korut "mengamankan kekuatan militer yang luar biasa dengan membuat pencapaian penting" dalam "beberapa bulan terakhir," tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Pada Minggu, Korut meluncurkan peluncur rudal 12-poros yang baru, yang menimbulkan spekulasi akan adanya rudal balistik antar-benua baru. Korut telah mengecam latihan militer gabungan antara AS dan Korsel dan mengirimkan ribuan balon yang sarat dengan sampah ke seberang perbatasan dalam beberapa bulan terakhir.

"DPRK akan terus memperkuat kekuatan nuklirnya yang mampu mengatasi setiap tindakan ancaman yang dipaksakan oleh negara-negara saingannya yang bersenjata nuklir," kata Kim, menggunakan singkatan dari nama resmi Korut, Republik Demokratik Rakyat Korea.

Dari sisi ekonomi, Kim mengatakan bahwa panen tanaman berjalan dengan baik sepanjang tahun ini meskipun terjadi kerusakan parah akibat banjir di wilayah utara. Kota Sinuiju, pusat perdagangan yang terhubung dengan China melalui jembatan, dan daerah Uiju yang berdekatan dihantam hujan lebat dan banjir pada minggu terakhir Juli.

Hujan lebat merusak sekitar 4.100 rumah, menyapu jalan dan jalur kereta api, dan memusnahkan sekitar 3.000 hektare (7.410 acre) lahan pertanian, menurut laporan media Pemerintah Korut. Jumlah pasti korban jiwa tidak segera diketahui, tetapi media Korsel mengatakan bahwa setidaknya ratusan orang diperkirakan telah terbunuh, dengan mengutip sumber-sumber pemerintah yang tidak disebutkan namanya. Media Korut tidak menyebutkan adanya korban tewas.

(bbn)

No more pages