Bloomberg Technoz, Jakarta - Pansus Hak Angket Haji kembali mencecar Kemenag berkaitan dengan dugaan skandal haji 2024. Kali ini, Pansus mempertanyakan temuan ada seorang jemaah yang membayar hingga Rp1,1 miliar untuk naik haji tanpa antre.
Anggota Pansus Haji, Saleh Partaonan Daulay mempertanyakan keadilan yang diterapkan Kemenag dalam antrean haji Indonesia yang umumnya mencapa 20-40 tahun.
"Ada bukti pelunasan biaya haji dengan travel ini. Bapak tahu dia bayar berapa? Dia bayar US$71.700 (Rp1,10 miliar),” ujar Saleh dalam rapat pansus bersama Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag Jaja Jaelani, Senin (9/9/2024) malam.
"Apa-apan ini, mau masuk surga harus bayar segini?" ujar Saleh dengan nada meninggi.
Dalam penjelasannya, Jaja mengatakan bahwa pihaknya hanya menetapkan batas bawah pelunasan bagi jemaah haji khusus. Setoran awal untuk jemaah haji khusus sebesar US$ 4.000.
"Dan pelunasan U$4.000, Kemenag menetapkan biaya bagi calon haji khusus sebesar US$8.000," ujar Jaja menejelaskan.
Diberitakan sebelumnya, Pansus Angket Haji 2024 (Pansus Haji) mencatat sebanyak 3.503 orang tidak melalui proses antrean untuk berangkat haji. Ribuan tersebut mendaftar dan langsung berangkat di tahun yang sama.
Hal itu diungkapkan Pansus Haji usai melakukan sidak di Kementerian Agama untuk urusan Siskohat, akhir pekan lalu. Pansus mengakui akan membawa hasil temuan ini untuk dikembangkan ke ranah pidana.
"Banyak sekali, ada 3.503 orang yang mendaftar di tahun 2024, langsung berangkat," ujar anggota Pansus Haji, Marwan Dasopang, beberapa waktu lalu di Kementerian Agama.
"Jadi logika kita tidak bisa menerima kalau ini dikatakan sisa," ujar Marwan.
"Bahwa Siskohat yang mereka (Kemenag) klaim tak bisa dijebol atau diutak-atik, tapi ternyata bisa. Siapa yang bisa mengubah ini?," ujar dia.
(ain)