Logo Bloomberg Technoz

Pivot The Fed Makin Pasti, Asing Kian Bergegas Melepas SRBI

Ruisa Khoiriyah
10 September 2024 09:10

Logo Bank Indonesia.
Logo Bank Indonesia.

Bloomberg Technoz, Jakarta - Para pemodal asing mulai banyak mengalihkan dana mereka dari instrumen tenor pendek, Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), menuju pasar saham dan Surat Berharga Negara (SBN), seiring peningkatan ekspektasi pemangkasan bunga acuan yang diperkirakan akan dimulai bulan ini.

Pekan lalu, selama periode transaksi 2-5 September, nonresiden menjual SRBI dengan nilai penjualan bersih mencapai Rp7,38 triliun. Ini menjadi nilai penjualan terbesar SRBI oleh pemodal asing yang sampai akhir Juli lalu, masih menguasai 27% instrumen moneter itu di pasar sekunder. Pada saat yang sama, asing memborong SBN dan saham masing-masing senilai Rp2,65 triliun dan Rp2,24 triliun.

Aksi asing yang mulai banyak melepas SRBI itu mungkin dipicu juga oleh penurunan bunga diskonto instrumen tersebut. Dalam lelang rutin seminggu sekali pada Jumat lalu, bunga diskonto SRBI tenor terpanjang, 12 bulan, makin turun ke level 7,15%. Sementara permintaan investor dalam lelang juga makin kecil di kisaran Rp18,06 triliun. 

Dengan ekspektasi pemangkasan bunga acuan Amerika Serikat (AS) pada bulan ini antara 25-50 bps, ada ruang lebih luas bagi Bank Indonesia untuk menempuh hal yang sama.

Sebagian analis memperkirakan BI akan mendahului The Fed melakukan pivot kebijakan, mengingat jadwal keputusan sama-sama dilakukan 18 September waktu setempat, yang berarti BI berkesempatan mendahului dalam rentang waktu kurang dari 24 jam dibandingkan bank sentral AS itu.

Bank Indonesia diperkirakan akan memangkas suku bunga acuan segera setelah pivot kebijakan The Fed bulan ini (Dimas Ardian/Bloomberg)