Olga Kharif - Bloomberg News
Bloomberg, Konsumen kehilangan lebih dari US$5,6 miliar (sekira Rp86,69 triliun) tahun lalu karena penipuan terkait mata uang kripto, menurut perkiraan Biro Investigasi Federal AS (FBI)--lonjakan 45% dari tahun 2022.
Pusat Pengaduan Kejahatan Internet FBI menerima hampir 69.500 pengaduan dari konsumen di AS dan luar negeri tahun lalu, menurut laporan yang diterbitkan pada Senin (9/9/2024).
Sementara jumlah pengaduan terkait cryptocurrency mewakili sekitar 10% dari total jumlah pengaduan penipuan keuangan, kerugian terkait bertambah hingga hampir 50% dari total kerugian, menurut laporan tersebut.
Menyusul penurunan pasar kripto pada tahun 2022, harga token mulai menguat tahun lalu, memicu minat baru dari para penjahat. Bitcoin naik lebih dari dua kali lipat tahun lalu, dan telah meningkat sekitar 35% pada tahun 2024.
"Karena penggunaan mata uang kripto dalam sistem keuangan global terus berkembang, begitu pula penggunaannya oleh para pelaku kriminal," tulis Michael Nordwall, asisten direktur Divisi Investigasi Kriminal FBI, dalam laporan tersebut.
Penggunaan mata uang kripto oleh para pelaku kriminal paling banyak terjadi pada penipuan investasi, di mana kerugian yang ditimbulkan mencapai hampir 71% dari keseluruhannya, demikian menurut laporan tersebut.
Penipuan pusat panggilan, seperti penipuan peniruan pemerintah, menyumbang sekitar 10% dari kerugian mata uang kripto.
(bbn)