Logo Bloomberg Technoz

Respons Basuki soal Kementerian Dipecah Dua Jadi PU dan PR 

Pramesti Regita Cindy
09 September 2024 20:20

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat penutupan World Water Forum ke-10 di BICC, Bali, Jumat (24/5/2024). (Medcen WWF 2024/Nyoman Hendra Wibowo)
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat penutupan World Water Forum ke-10 di BICC, Bali, Jumat (24/5/2024). (Medcen WWF 2024/Nyoman Hendra Wibowo)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan rencana pemisahan Kementerian PUPR menjadi dua entitas, yakni Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perumahan, bukanlah masalah besar.

Menurut Basuki, perubahan struktur organisasi kementerian adalah hal yang biasa dan tidak akan menghambat pencapaian tujuan pemerintah.

"Enggak masalah [digabung], kan selalu saya bilang, organisasi itu hanya suatu vehicle [mesin] untuk mencapai suatu tujuan. Dulu PU juga PU saja, kemudian jadi PU dan tenaga listrik, kemudian infraswil [Infrasturktur Wilayah] menjadi pinbangwil [Penataan dan Pengembangan Wilayah] kemudian jadi PU pisah dengan perumahan sendiri, sekarang digabung PUPR," ujar Basuki ketika ditemui di kompleks parlemen, Jakarta Pusat, Senin (9/9/2024).

Ia juga menyinggung pernyataan dari Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Ketua Satgas Perumahan, Hashim Djojohadikusumo, yang menginginkan agar Kementerian Pekerjaan Umum kembali pada "khitah"-nya sebagai kementerian yang fokus pada urusan infrastruktur, termasuk Bina Marga, Cipta Karya, dan Sumber Daya Air (SDA). 

Basuki menilai bahwa hal ini sejalan dengan tugas utama PUPR sebagai pembina jasa konstruksi sesuai dengan undang-undang yang berlaku. "Mengkanya mengikuti [perkembangan pemisahan] ini, saya kira tidak masalah," tegasnya.