Sementara, kategori pengguna yang berhak menggunakan BBM subsidi dibutuhkan agar anggaran pemerintah yang terbatas tetap bisa digunakan untuk mengembangkan BBM rendah sulfur.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bakal melakukan rapat dengan Presiden Joko Widodo untuk memutuskan ihwal upaya agar penyaluran bahan bakar minyak (BBM) subsidi bakal lebih tepat sasaran.
“[Sosialisasi] ini lagi mulai, nanti kita mau rapat sekali lagi dengan Presiden [Joko Widodo], baru nanti diputuskan oleh Presiden,” ujar Luhut saat ditemui di JCC, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2024).
Kementerian ESDM mengatakan BBM rendah sulfur –yang merupakan jenis solar – bakal diluncurkan di pulau Jawa barat bagian utara, utamanya Jakarta dan sekitarnya hingga Balongan.
Sekretaris Jenderal Migas Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan hal tersebut dilakukan karena volume produksi untuk BBM rendah sulfur belum cukup untuk memenuhi kebutuhan secara nasional.
“Ya produksinya sudah siap, tetapi tidak cukup untuk produksi, itu hanya cukup untuk wilayah Jawa barat bagian utara termasuk Jakarta, Jabotabek dan nanti sampai ke Balongan” ujar Dadan saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (9/8/2024).
(ain)