Logo Bloomberg Technoz

Sejumlah saham yang menguat tajam dan menjadi top gainers antara lain PT Fortune Mate Indonesia Tbk (FMII) yang melonjak 35%, PT Voksel Electric Tbk (VOKS) yang melesat 34,7%, dan PT Kedaung Indah Can Tbk (KICI) yang melejit 33,4%.

Kemudian saham-saham yang melemah dalam dan menjadi top losers di antaranya PT Gema Grahasarana Tbk (GEMA) yang anjlok 18,4% PT Sunter Lakeside Hotel Tbk (SNLK) yang jatuh 17,8%, dan PT Siloam Hospitals Tbk (SILO) yang ambruk 14,4%.

Sementara Bursa Saham Asia juga menapaki jalur merah. Pada pukul 16.40 WIB, Hang Seng (Hong Kong), TW Weighted Index (Taiwan), CSI 300 (China), Shanghai Composite (China), Topix (Jepang), Shenzhen Comp. (China), Ho Chi Minh Stock Index (Vietnam), NIKKEI 225 (Tokyo), KOSPI (Korea Selatan), dan KLCI (Malaysia) yang terpangkas masing-masing 1,42%, 1,36%, 1,19%, 1,06%, 0,68%, 0,59%, 0,49%, 0,48%, 0,33%, dan 0,10%.

Bursa Saham Asia terpapar koreksi yang terjadi di New York. Pada perdagangan sebelumnya, 3 indeks utama di Wall Street kompak finish di zona merah.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) anjlok 1,01%. Sedangkan S&P 500 dan Nasdaq Composite jatuh masing-masing 1,73% dan 2,55%.

Merahnya IHSG dan Bursa Asia siang-sore hari ini juga imbas sentimen regional dari data Ekonomi China terbaru yang meleset dari perkiraan terus membebani sentimen investor.

Kekhawatiran Deflasi di China terus berlanjut menyeret kehilangan momentum dan kesempatan China untuk mencapai target pertumbuhan di 5%.

Inflasi Indeks Harga Konsumen China hanya sedikit kenaikan, meleset dari ekspektasi pasar, menambah tanda-tanda bahwa para pembuat kebijakan sedang berjuang untuk meningkatkan belanja rumah tangga karena target pertumbuhan tahunan berada di bawah tekanan.

IHK ada kenaikan 0,6% dari tahun sebelumnya, Biro Statistik Nasional mengatakan pada Senin. Dibandingkan dengan kenaikan 0,5% pada Juli kemarin, dan perkiraan median 0,7% dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom.

Harga di tingkat pabrik tetap terjebak dalam deflasi, seperti yang terjadi sejak 2022, dengan inflasi Harga Produsen merosot 1,8% dari tahun sebelumnya, lebih besar dari perkiraan ekonom yang memperkirakan penurunan 1,5% dan penurunan 0,8% di Juli.

Namun demikian, IHSG bergerak lebih baik dari Bursa Saham China lantaran sentimen Keyakinan Konsumen RI berhasil meningkat, lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Berdasarkan data Bank Indonesia terhadap hasil Survei Konsumen periode Agustus.

Keyakinan Konsumen RI (Bank Indonesia)

Pada Senin, BI memaparkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Agustus mencapai 124,4. Naik 1 poin persentase dibandingkan bulan sebelumnya dan menjadi yang tertinggi dalam 3 bulan.

IKK menggunakan angka 100 sebagai tolok ukur. Pencapaian posisi di atas 100 mencerminkan konsumen percaya diri memandang perekonomian saat ini hingga 6 bulan ke depan.

“Meningkatnya keyakinan konsumen pada Agustus 2024 didukung oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang tetap optimis dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang menguat. IKE yang tetap optimis terutama didorong oleh Indeks Penghasilan Saat Ini. Sementara itu, IEK tercatat meningkat pada seluruh komponen pembentuknya, terutama pada Indeks Ekspektasi Penghasilan,” sebut keterangan BI.

(fad/ain)

No more pages