Mesin, dan komponennya yang kompleks yang terdiri dari suku cadang yang sangat khusus dan presisi, telah menjadi titik fokus khusus.
Walhasil, bila kendala suku cadang ini terus dibiarkan, maka akan berpotensi mengurangi jumlah pesawat yang tersedia untuk beroperasi, yang pada akhirnya dapat memengaruhi bisnis penerbangan.
Dengan berkurangnya armada yang siap terbang, Garot turut menekankan maskapai penerbangan juga akan menghadapi penurunan kapasitas operasional. "Kalau jumlah pesawat berkurang, otomatis bisnis penerbangan juga menurun," tegasnya.
Pada kesempatan sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati menegaskan bahwa tidak ada maskapai penerbangan Indonesia yang menggunakan Airbus A350. Saat ini pesawat Airbus yang beroperasi di Indonesia adalah Airbus A320 dan Airbus A330 dan tidak mengalami kendala komponen mesin yang rusak.
Hal ini juga sebagai respons atas kasus komponen mesin rusak pada salah satu pesawat Cathay Pacific Airways Ltd Airbus A350.
"Untuk Airbus yang beroperasi di Indonesia seperti A330 dan A320 belum ada hal spesifik yang mengatakan memiliki permasalahan dengan sparepart yang berkaitan langsung dengan kelaikudaraan pesawat di Indonesia," tegas Adita ketika dihubungi, Jumat (6/5/2024).
Untuk diketahui, Cathay Pacific Airways Ltd mungkin tidak dapat mengoperasikan kembali semua pesawat Airbus SE A350 miliknya secepat yang diharapkan karena kekurangan suku cadang.
Maskapai penerbangan ini telah menghentikan layanan beberapa pesawat dalam beberapa hari terakhir, setelah komponen mesin rusak pada salah satu pesawat A350 memaksa penerbangan yang menuju Zurich untuk kembali ke Hong Kong pada Senin (02/09/2024) malam.
Hal ini memicu pemeriksaan pencegahan terhadap mesin pada seluruh armada A350 Cathay yang berjumlah 48 pesawat. Rolls-Royce Holdings Plc adalah satu-satunya pembuat mesin untuk Airbus A350.
Menurut sumber yang tak ingin diketahui identitasnya kepada Bloomberg, dari 48 pesawat yang diperiksa, 15 di antaranya ditemukan membutuhkan komponen selang bahan bakar baru.
Maskapai penerbangan tersebut mengatakan pada Rabu (04/09/2024) bahwa komponen yang rusak adalah saluran bahan bakar, mengkonfirmasi laporan Bloomberg sebelumnya tentang pemeriksaan di seputar saluran yang cacat atau rusak.
Para insinyur diminta untuk melakukan pemeriksaan spesifik terhadap selang fleksibel yang memasok bahan bakar ke mesin untuk mengetahui adanya kelainan, deformasi, kekusutan, tonjolan, atau degradasi.
Cathay juga mengatakan pada Rabu bahwa 22 penerbangan tambahan akan dikurangi dari Kamis hingga Sabtu, sehingga total jumlah layanan yang dibatalkan menjadi 90. Seharusnya tidak akan ada lagi penerbangan yang terganggu, tambahnya.
(prc/wdh)