Logo Bloomberg Technoz

Krisis Suku Cadang Mengancam Operasional Maskapai Global

Pramesti Regita Cindy
09 September 2024 15:00

Pesawat penumpang dirakit di pabrik manufaktur Airbus SE, Tianjin, China, Jumat (30/6/2023). (Qilai Shen/Bloomberg)
Pesawat penumpang dirakit di pabrik manufaktur Airbus SE, Tianjin, China, Jumat (30/6/2023). (Qilai Shen/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Pengamat penerbangan dan analis independen bisnis penerbangan nasional Gatot Rahardjo menilai maskapai dan industri penerbangan global kini tengah menghadapi tantangan besar dalam menjaga kelangsungan operasionalnya di tengah krisis suku cadang.

Berkaitan dengan hal tersebut, kondisi inilah yang juga terjadi pada kasus maskapai asal Hong Kong, Cathay Pacific Airways Ltd, yang beberapa hari terakhir menghentikan pelayanannya setelah diketahui adanya komponen mesin rusak pada salah satu pesawat jenis Airbus A350 miliknya.

"Kalau pesawat itu sudah ada jadwal perawatan dan perbaikannya. Mulai dari sebelum dan sesudah dipakai terbang sampai yang perawatan kecil itu ada jadwal dan aturannya ketat," kata Gatot ketika dihubungi, dikutip Senin (9/9/2024).

"Saat ini yang jadi permasalahan global adalah suku cadang yang terganggu baik produksinya maupun supply chain-nya. Kalau spare parts-nya tidak ada, proses perawatan dan perbaikan akan terganggu, pesawat akan on ground di bengkel MRO [Maintenance, Repair, and Overhaul]," jelasnya.

Untuk diketahui, kendala rantai pasok, baik dari perspektif tenaga kerja maupun suku cadang, telah mengganggu industri penerbangan sejak Covid, sehingga memaksa pembuat pesawat Airbus dan Boeing Co untuk mengurangi jadwal produksi secara serius.