Dilema Konsumen Menengah, Susah Cari Kerja & Pendapatan Susut
Ruisa Khoiriyah
09 September 2024 14:20
Bloomberg Technoz, Jakarta - Tingkat keyakinan konsumen di Indonesia pada Agustus meningkat ke level tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Namun situasi ini tak serta merta dianggap sebagai kabar baik di tengah gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang makin massif yang berdampak pada keterpurukan daya beli kelas menengah dalam beberapa tahun terakhir.
Peningkatan keyakinan konsumen terutama didukung oleh optimisme konsumen bahwa kondisi ekonomi enam bulan ke depan akan lebih baik, karena perbaikan penghasilan dan peningkatan kegiatan usaha.
Survei Konsumen Agustus 2024 | Indeks | Perubahan |
Indeks Keyakinan Konsumen | 124,4 | +1 |
Indeks Kondisi Kondisi Ekonomi | 114,0 | +0,5 |
Indeks Ekspektasi Konsumen | 134,9 | +1,6 |
Indeks Penghasilan Saat Ini | 122,9 | +1,5 |
Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja | 107,6 | -0,1 |
Indeks Pembelian Barang Tahan Lama | 111,5 | +0,0 |
Indeks Ekspektasi Penghasilan | 140,0 | +2,3 |
Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja | 132,2 | +0,5 |
Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha | 132,6 | +2,1 |
Sumber: Bank Indonesia
Statistik yang mencatatkan kenaikan tingkat keyakinan konsumen, yang mencerminkan persepsi konsumen akan kondisi ekonomi saat ini serta ekspektasi terhadap kondisi perekonomian ke depan, bercampur dengan indikator yang menyiratkan ada penurunan keyakinan di kalangan konsumen menengah.
Mengacu rincian data yang dilansir oleh Bank Indonesia hari ini, terlihat bila kelompok konsumen dengan pengeluaran Rp3,1 juta-Rp4 juta yang menjadi kelompok menengah dalam lima kategori yang menjadi narasumber survei, berkurang optimismenya atas kondisi ekonomi saat ini dan ke depan.