Logo Bloomberg Technoz

PGE mencatatkan sahamnya di BEI pada 24 Februari 2023. Perusahaan melepas 10,35 miliar saham atau mewakili 25% dari modal ditempatkan perusahaan dengan harga Rp 875/saham.

Dalam laporan keuangan yang telah diaudit, tercatat PGE mencatat laba bersih 2022 senilai US$127,3 juta setara Rp1,98 triliun, naik signifikan 49% dari posisi sebelumnya.  Pada 2021 meraih laba bersih US$85 juta  atau sekitar Rp1,2 triliun.

Sepanjang 2022 perusahaan mencatat pendapatan usaha US$386 juta, meningkat 4% dari posisi sebelumnya. Laba kotor PGEO tercatat US$212,86 juta dengan raihan laba sebelum pajak dan laba tahun berjalan masing-masing US$194,76 juta dan US$127,31 juta.

Aset PGEO tercatat US$2,47 miliar, atau mengalami kenaikan 3,2% dari posisi sebelumnya. Saldo ekuitas juga naik  2,11% menjadi US$1,25 miliar. Sedangkan liabilitas naik 4,3% menjadi US$1,21 miliar.

Porsi terbesar atas liabilitas atau utang perseroan berupa pinjaman bank jangka pendek senilai US$600 juta, atau nyaris setengah dari total kewajiban PGEO, berdasarkan laporan keuangan tahun lalu. Utang terbesar kedua berasal dari pinjaman jangka panjang sekitar US$327,7 juta.

Perseroan tahun lalu mampu meningkatnya harga jual uap dan listrik yang mengacu pada US Producer Price Index (PPI) dan Consumer Price Index (CPI). Selain itu, kenaikan laba ini didukung beban operasional perusahaan yang turun signifikan sebagai hasil dari program efisiensi yang dijalankan oleh perusahaan. Dari sisi pendapatan lain-lain, PGE juga membukukan penjualan carbon credit sebagai new revenue generator.

Saham PGEO hari ini bergerak pada kisaran Rp735-Rp760/saham. Pada penutupan sesi 1 saham PGEO masih berada di Rp750, stagnan dibandingkan harga penutupan sehari sebelumnya. 

(dhf/wep)

No more pages