"Kinerja perekonomian global secara umum masih melemah dengan inflasi moderat diiringi cooling down pasar tenaga kerja di AS di tengah ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga The Fed tahun 2024," papar Mahendra.
Di eropa, indikator ekonomi belum solid, di tengah inflasi yang persistent dan ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga pada September. Begitu juga kondisi pertumbuhan ekonomi China yang melambat dengan pelemahan antara permintaan dan suplai yang terus berlanjut.
Tensi geopolitik global terpantau meningkat, sejalan dengan tingginya dinamika politik menjelang pemilihan presiden di Amerika Serikat (AS) pada November dan potensi instabilitas di Timur Tengah dan Rusia akibat berlanjutnya perang di kedua kawasan itu.
"Pelemahan demand secara global juga turut menyebabkan harga komoditas melemah," kata dia.
Di tengah perkembangan kondisi ekonomi, didorong pula oleh ekspektasi penurunan suku bunga The Fed, pasar keuangan emerging market mayoritas menguat, khususnya pasar obligasi dan nilai tukar.
(lav)