Laporan ini dirilis hanya dua hari sebelum debat antara Kamala Harris dan Donald Trump yang mengatakan bahwa penarikan tentara AS itu memperlemah posisi negara itu di panggung politik dunia dan memicu Rusia berani menginvasi Ukraina.
Tidak ada anggota Kongres dari Partai Demokrat yang menandatangani laporan itu dan Gregory Meeks, anggota Partai Demokrat di Komite Hubungan Luar Negeri yang dipimpin oleh Michael McCaul, mengatakan laporan itu adalah upaya partisan untuk menjelekkan Harris.
Dia mengatakan laporan itu tidak memasukkan penemuan penting dari wawancara saksi, termasuk fakta bahwa AS akan menghadapi "pertempuran baru dengan Taliban jika tidak melanjutkan penarikan tentara itu."
Laporan 350 halaman itu menyebut "pemerintah Biden-Harris" sebanyak lebih dari 230 kali.
"Laporan ini membuktikan bahwa para pejabat senior Biden-Harris membutakan mata dari peringatan terkait memburuknya situasi keamanan di lapangan," tulis laporan itu. "Penyelidikan ini membalikkan klaim pemerintah Biden-Harris bahwa mereka sudah merencanakan segala kemungkinan yang bisa terjadi.'"
Tim Harris tampaknya berhati-hati terhadap isu penarikan mundur tentara AS ini dan dia belum pernah merinci perannya dalam keputusan pergi dari Afghanistan itu. Dalam wawancara dengan CNN pada 2021, dia menjawab "ya" ketika ditanya apakah dia "orang terakhir di ruangan" sebelum Biden mengambil keputusan itu.
McCaul membantah penerbitan laporan ini bermotivasi politik. Dia menyalahkan pemerintah atas penudaan dan penyelidikan atas isu ini akan terus berlanjut "setelah Pemilu."
"Saya memerlukan waktu dua tahun untuk bisa menerbitkan hasilnya karena penghambatan," kata McCaul dalam cara Face the Nation stasiun TV CBS, Minggu (8/9/2024). "Saya harus mengeluarkan surat perintah pemanggilan terus menerus untuk mendapatkan informasi."
Kajian yang dibuat oleh Departemen Luar Negeri pada 2023 menyalahkan tim pemerintah Trump dan Biden dalam isu penarikan tentara ini. "Tidak ada pertimbangan yang cukup di tingkat pejabat senior terkait skenario terburuk dan seberapa cepat hal itu terjadi," tulis kajian tersebut.
Laporan McCaul menyalahkan Pemerintah Trump dalam perundingan dengan Taliban yang berujung pada kesepakatan penarikan tentara 2020 tersebut, meski sebagian besar menyalahkan utusan Trump dalam perundingan tersebut, mantan duta besar Zalmay Khalilzad, bukan pada Trump.
Laporan itu mengutip keterangan saksi yang menyebut Khalilzad "memberi konsesi terlalu besar pada Taliban dan siap mengorbankan Pemerintah Afgahnistan."
Laporan ini kemudian menyalahkan Biden karena tidak mengindahkan informasi bahwa Taliban tidak berniat memenuhi kesepakatan itu setelah dia menjadi Presiden AS.
"Biden gagal mendengarkan peringatan dari penasehat militernya atau mendengar nasihat dari pejabat-pejabat pemerintahnya sendiri," tuding laporan itu.
(bbn)