Logo Bloomberg Technoz

Impor terbesar didominasi dari negara Tiongkok, Jepang, dan Thailand. Secara kumulatif bulan Januari sampai Maret 2023, impor mencapai US$54,95 miliar, terkontraksi 3,28% (yoy). 

Dengan perkembangan ekspor-impor tersebut, neraca perdagangan bulan Maret 2023 tercatat surplus sebesar US$2,91 miliar (kumulatif Januari samoai Maret mencapai USD12,27 miliar) atau surplus selama 35 bulan berturut-turut. Negara penyumbang surplus terbesar adalah Amerika Serikat, India, dan Filipina dengan komoditas utama bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati, dan besi dan baja.

Kinerja ekspor pada kuartal I 2023 yang cukup baik menciptakan surplus neraca perdagangan lebih tinggi dari triwulan yang sama tahun sebelumnya (Q1-2023: USD12,27 miliar; Q1-2022: USD9,3 miliar). Hal ini diperkirakan akan mendukung pertumbuhan net ekspor pada kuartal I 2023.

Febrio menambahkan dalam laporannya di bulan April 2023, IMF memperkirakan perekonomian global melambat dari 3,4% pada tahun 2022 menjadi 2,8% pada tahun 2023, turun 0,1 poin persentase dibanding proyeksi Januari.

"Meski pertumbuhan Indonesia tetap diproyeksikan solid dan meningkat, Pemerintah akan terus mendorong ekspor di tengah perlambatan ekonomi global, terutama ke ASEAN, Tiongkok, dan India di mana permintaan masih tumbuh cukup tinggi seiring dengan PMI Manufaktur yang masih terus berekspansi,” tutup Febrio.

(krz/dba)

No more pages