Di pasar offshore, pergerakan rupiah forward menutup pekan lalu justru melemah lagi ke Rp15.478/US$ tertekan rebound dolar AS pasca data ketenagakerjaan. Namun, pagi ini, rupiah NDF-1 bulan bergerak menguat lagi ke kisaran Rp15.425/US$. Sedangkan tenor lebih pendek, rupiah NDF-1 minggu, bergerak melemah ke Rp15.448/US$. Indeks dolar AS pagi ini terpantau stabil di 101,17.
Sinyal pasar offshore tersebut memberi petunjuk gerak rupiah spot membuka pekan ini kemungkinan akan cenderung melemah dengan potensi kembali ke kisaran Rp15.400-Rp15.500/US$.
Sementara pada pembukaan pasar Asia pagi ini, beberapa mata uang Asia seperti won Korea dibuka menguat tipis 0,04%, dolar Hong Kong stagnan, baht melemah 0,08%, sedangkan dolar Singapura melemah 0,02%. Ringgit bahkan tergerus hingga 0,39% pagi ini, bersama yuan offshore yang juga tergerus 0,11%.
Pekan ini, pelaku pasar akan banyak mengarahkan fokus pada beberapa rilis data ekonomi penting di berbagai negara. Pertumbuhan ekonomi Jepang akan ditunggu, begitu juga data inventori grosir Amerika akan dicermati.
Yang terutama akan jadi fokus pasar adalah rilis data inflasi Indeks Harga Konsumen (CPI) Amerika serta inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) bulan Agustus, yang akan menjadi rilis data inflasi terakhir sebelum The Fed menggelar pertemuan yang memutuskan kebijakan bunga acuan pada 18 September nanti.
Dari dalam negeri, investor akan mencermati laporan survei konsumen Indonesia pada Agustus serta survei penjualan eceran yang akan memberikan petunjuk lebih banyak kondisi daya beli serta keyakinan masyarakat akan lapangan pekerjaan dan kegiatan usaha.
Analisis teknikal
Secara teknikal nilai rupiah berpotensi tertekan di zona merah, dengan pelemahan di antara area Rp15.380 sampai dengan Rp15.400/US$. Level support terkuat rupiah ada di Rp15.450/US$.
Sementara trendline terdekat pada time frame daily menjadi resistance psikologis potensial pada level Rp15.350/US$. Kemudian, target penguatan optimis lanjutan untuk dapat kembali menguat ke level Rp15.300/US$.
Selama nantinya nilai rupiah bertengger di atas Rp15.400/US$ usai tertekan, maka masih ada potensi untuk lanjut melemah.
Sebaliknya apabila terjadi penguatan hingga Rp15.350/US$ dalam tren jangka menengah atau dalam sepekan perdagangan, maka rupiah berpotensi terus menguat hingga Rp15.280/US$ sampai dengan Rp15.250/US$.
(rui)