Logo Bloomberg Technoz

Awali Pekan, Gerak Rupiah akan Terbebani Rebound Dolar AS

Tim Riset Bloomberg Technoz
09 September 2024 07:35

Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Peluang penguatan rupiah hari ini sepertinya mulai terbatas setelah pekan lalu berhasil membukukan kenaikan nilai mingguan 0,58% dan meninggalkan zona Rp15.400/US$.

Rupiah hari ini mungkin masih akan dibayangi oleh dolar Amerika Serikat (AS) yang sedikit naik pasca data ketenagakerjaan negeri itu dirilis Jumat lalu. Penambahan lapangan kerja AS pada Agustus lebih banyak dibanding bulan Juli meski angkanya di bawah prediksi pasar sedangkan tingkat pengangguran sesuai ekspektasi. 

Sementara tingkat konsumsi pribadi tercatat naik ke 2,9% dari tadinya 2,3%, disusul oleh kenaikan pendapatan dan belanja pribadi pada Juli yang naik dibanding bulan sebelumnya, menyisakan kekhawatiran potensi kenaikan inflasi lagi.

Pasar pun menangkis ekspektasi pemangkasan Fed fund rate sebesar 50 bps dan kini meyakini bank sentral AS akan cenderung memilih penurunan di level lebih kecil sebesar 25 bps. 

Lanskap global itu mungkin akan lebih membatasi gerak rupiah hingga berpotensi membawa nilainya kembali ke kisaran Rp15.400-an/US$.