Selcuk Gokoluk - Bloomberg

Bloomberg News, Para debitur di negara berkembang memperkuat pertahanan mereka terhadap volatilitas yang dapat mengguncang pasar terbesar mereka di Amerika Serikat (AS) dan menggagalkan rencana pembiayaan kembali.

Hanya dalam lima hari pertama September, mereka telah menjual lebih banyak obligasi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Emisi surat utang oleh pemerintah dan perusahaan dari negara berkembang mencapai US$28 miliar hingga Jumat, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

Pada periode yang sama tahun lalu, padahal, transaksi ditutup di US$12 miliar.

Banyak penerbit surat utang mencoba untuk mendahului pemilihan presiden AS pada November dan ketakutan pertumbuhan lainnya yang mirip dengan 5 Agustus ketika investor yang panik melarikan diri dari segala hal mulai dari mata uang negara berkembang hingga saham Jepang.