Aisha Counts - Bloomberg News
Bloomberg — Elon Musk ingin menciptakan saingan chatbot kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) ChatGPT nan fenomenal itu. Hal ini disampaikannya dalam sebuah wawancara dengan Tucker Carlson, Senin (17/4/2023).
Elon Musk mengkonfirmasi jika berniat untuk terlibat dalam perlombaan AI. Ia mengaku memiliki rencana untuk menciptakan ‘opsi ketiga’ dalam perlombaan AI antara OpenAI yang didukung Microsoft Corp. dan Google serta DeepMind dari Alphabet Inc..
Namun ia tidak memberikan rincian tentang sistem AI canggih apa yang akan dia ciptakan.

Dalam wawancara itu, Elon Musk mengungkapkan kekhawatirannya tentang kontrol dan pengaruh yang dimiliki Microsoft terhadap OpenAI, dan transisi startup tersebut dari operasi nirlaba.
Dia juga khawatir chatbot menjadi terlalu politis, dan bahwa perusahaan AI-nya akan fokus pada kebenaran dan mencoba untuk "memahami sifat alam semesta."
Menurut pengajuan kepada negara bagian Nevada, Amerika Serikat, pada Maret 2023 Elon Musk mendirikan sebuah perusahaan kecerdasan buatan bernama X.AI.

Pada bulan yang sama, ia juga menandatangani sebuah surat terbuka, bersama dengan ratusan tokoh teknologi lainnya, yang mendesak adanya jeda selama enam bulan dalam pengembangan dan pelatihan model AI canggih. Elon Musk telah menjadi kritikus vokal terhadap perusahaan-perusahaan AI lainnya, termasuk OpenAI, yang mana ia berperan dalam pendiriannya.
Perusahaan AI baru ini bisa jadi merupakan bagian dari rencananya untuk membangun aplikasi serba bisa bernama X. Musk telah menggabungkan Twitter ke dalam sebuah perusahaan bernama X Corp, dan dalam sebuah wawancara baru-baru ini, ia meminta para penggemarnya untuk "menantikan" kabar terbaru mengenai hal tersebut. Dia juga mengkonfirmasi laporan sebelumnya tentang pemangkasan valuasi Twitter sejak pengambilalihannya tahun lalu.
"Kami baru saja menilai ulang perusahaan dengan harga kurang dari setengah harga akuisisi," kata Elon Musk kepada Tucker Carlson. Musk mengambil alih Twitter dengan kesepakatan senilai US$44 miliar dan The Information baru-baru ini mengatakan bahwa ia telah menawarkan kepada para karyawan Twitter hibah saham baru yang bernilai US$20 miliar.
(bbn)