Logo Bloomberg Technoz

Cagan Koc–Bloomberg News

Bloomberg, Pemerintah Belanda menerbitkan aturan kontrol ekspor baru pada hari Jumat waktu setempat dan akan membuat ASML Holding NV mengajukan permohonan lisensi dengan Den Haag daripada pemerintah AS untuk beberapa mesinnya.

Aturan baru erlaku untuk ekspor model lama sistem litografi ultraviolet dalam ASML ke China dan akan mulai berlaku pada 7 September. 

ASML merupakan satu-satunya produsen mesin litografi mutakhir di dunia, yang diperlukan untuk memproduksi cip kelas atas dan digunakan dalam segala hal mulai dari kendaraan listrik (EV) hingga peralatan militer.

ASML telah dibatasi oleh pemerintah Belanda untuk mengirimkan mesin yang lebih canggih ke China. Langkah-langkah baru ini akan berdampak pada pengiriman sistem litografi imersi TWINSCAN NXT: 1970i dan 1980i DUV, yang juga dibatasi oleh Washington.

Perangkat hasil ASML yang paling canggih dapat membuat cip untuk aplikasi militer dan hanya dapat diekspor dengan izin. Pola ini didasari atas masalah keamanan nasional, kata Menteri Perdagangan Luar Negeri Belanda Reinette Klever dalam sebuah posting di X pada hari Jumat. 

“Meski demikian perkembangan teknologi bergerak cepat. Bahkan mesin-mesin yang lebih tua pun sekarang dapat menghasilkan cip yang canggih. Itulah sebabnya pemerintah memperluas daftar tersebut,” tambahnya.

Perubahan teknis dalam proses perizinan “diperkirakan tidak akan berdampak pada prospek keuangan kami untuk tahun 2024” atau target penjualan jangka panjang, kata juru bicara ASML Monique Mols dalam sebuah pernyataan melalui email.

ASML menargetkan penjualan sebanyak €40 miliar (US$44,5 miliar) pada tahun 2025 dan sebanyak €60 miliar pada tahun 2030. 

Secara terpisah, Perdana Menteri Dick Schoof kemungkinan tidak akan memperbarui lisensi ASML tertentu untuk melayani dan menyediakan suku cadang di China ketika habis masa berlakunya pada akhir tahun ini untuk mesin DUV, mesin top-of-the-line perusahaan, Bloomberg News melaporkan bulan lalu. 

Pemerintah AS telah mendorong Belanda dan sekutu-sekutu lainnya untuk melakukan kontrol ekspor secara menyeluruh terhadap China dengan tujuan membatasi pengembangan sektor cip, atas nama keamanan nasional. 

Setelah menghadapi beberapa penolakan, Washington mengatakan bahwa pihaknya bahkan mempertimbangkan untuk menggunakan pembatasan perdagangan paling berat yang tersedia jika sekutu termasuk Belanda dan Jepang tidak memenuhi permintaannya, orang-orang yang mengetahui masalah ini mengatakan kepada Bloomberg News.

AS terus menyerukan lebih banyak pembatasan terhadap China, “sebagian besar dimotivasi oleh alasan ekonomi,” kata Chief Executive Officer ASML Christophe Fouquet dalam sebuah konferensi pada hari Rabu. “Saya pikir untuk membuat argumen bahwa ini adalah tentang keamanan nasional semakin sulit.”

Lebih banyak tekanan dari AS akan dibalas dengan lebih banyak penolakan, tambah Fouquet. “Sebagai sebuah bisnis, kami menginginkan sedikit kejelasan, sedikit stabilitas.”

(bbn)

No more pages