Berdasarkan data penanganan pandemi Covid-19. Pemerintah mencatat penambahan kasus positif pada 725 orang pada 17 April 2023. Hal ini membuat angka kasus positif di Indonesia mencapai 6.758.170 orang.
Dari jumlah tersebut, tercatat ada 9.024 pasien positif aktif yang tengah menjalani perawatan di fasilitas kesehatan dan mandiri. Jumlah pasien yang meninggal dunia pun bertambah enam orang. Sehingga total fatality case di Indonesia menembus 161.129 orang.
Meski demikian, Syahril mengeklaim, angka kematian di Indonesia masih pada batas yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Menurut dia, lembaga internasional tersebut mematok parameter 1:100.000 penduduk untuk kasus kematian, dan 5:100.000 penduduk untuk pasien yang menjalani perawatan di fasilitas kesehatan.
"Jadi ini parameter-parameter walaupun terjadi kenaikan tapi masih menunjukkan angka-angka di bawah standar WHO. Itu masih stabil," ujar dia.
Peningkatan Kasus Covid-19
Meski masih pada batas wajar, Syahril mengatakan, Kemenkes mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan pada penularan Covid-19. Virus sub varian baru ini pun memiliki ciri batuk, flu, demam dan nyeri tenggorokan pada awal infeksi. Beberapa negara pun menambahkan gejala khas yaitu mata kemerahan atau konjungtivitas dan ada kotoran.
Kemenkes pun meminta masyarakat tetap menggunakan masker, khususnya pada orang yang merasa sakit dan orang yang berdekatan dengan orang yang sedang sakit.
Pemerintah pun mendorong masyarakat melakukan tes cepat antigen mandiri. Ada dua produk yakni produk dalam negeri dengan kode AKD dan produk luar negeri dengan kode AKL.
Produk itu bisa didapat di toko alat kesehatan, apotek atau tempat lain yang ada izin distribusi alat kesehatannya. Tes cepat antigen mandiri itu menggunakan metode nasal yaitu hanya memasukan alat melalui hidung.
Tata caranya sudah tersedia petunjuk penggunaan pada produk. Setelah melakukan colok hidung selanjutnya melakukan pindai kode QR yang ada pada produk melalui aplikasi SatuSehat.
(frg/ezr)