Namun perlu dicatat, RSI tersebut sudah mendekati 70. Begitu menyentuh 70, maka sudah masuk area jenuh beli (overbought).
Sementara indikator Stochastic RSI ada di 81,26. Sudah di atas 80, yang berarti overbought.
Oleh karena itu, sepertinya harga emas berisiko terkoreksi lebih lanjut. Harga emas kemungkinan akan menguji support terdekatnya di US$ 2.448/troy ons yang merupakan Moving Average (MA) 10. Jika tertembus, maka MA-10 di US$ 2.391/troy ons bisa menjadi target berikutnya.
Sedangkan target resisten terdekat adalah US$ 2.508/troy ons, yang sekaligus menjadi pivot point. Penembusan di titik ini berpeluang mengantar harga emas naik lagi menuju US$ 2.516-2.522/troy ons.
Data Inflasi
Untuk pekan depan, ada rilis data di Amerika Serikat (AS) yang bisa menentukan arah harga emas. Rilis tersebut adalah data inflasi pada 11 September malam waktu Indonesia.
Pasar memperkirakan laju inflasi Negeri Adikuasa pada Agustus ada di 0,2% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Sama persis dengan pencapaian Juli.
Adapun dibandingkan Agustus tahun lalu (year-on-year/yoy), laju inflasi diperkirakan sebesar 2,6%. Melambat dibandingkan Juli yang sebesar 2,6% dan jika terwujud maka akan menjadi yang terendah sejak Maret 2021.
Kemudian inflasi inti (core) secara bulanan diperkirakan sebesar 0,2% mtm pada Agustus. Laju yang sama seperti bulan sebelumnya.
Terakhir inflasi inti tahunan diperkirakan sebesar 3,2% pada Agustus. Juga tidak berubah dari bulan sebelumnya.
Perkembangan inflasi akan menentukan arah kebijakan moneter. Sejauh ini, investor memperkirakan bank sentral Federal Reserve bakal menurunkan suku bunga acuan karena inflasi yang sudah lebih terkendali.
Mengutip CME FedWatch, peluang penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5-5,25% pada bulan ini mencapai 70%. Sementara probabilitas pemangkasan 50 bps ke 4,75-5% hanya 30%.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Jadi perkembangan suku bunga akan sangat menentukan pergerakan harga emas.
“Kami melihat The Fed akan mulai menurunkan suku bunga, dan saat itu kami memperkirakan harga emas akan bergerak ke atas. Kami perkirakan harga emas akan bergerak menuju US$ 2.700/troy ons sampai tutup tahun,” tegas Suki Cooper, Analis Standard Chartered, seperti diberitakan Bloomberg News.
(aji/spt)