Secara mingguan, harga emas terpangkas 0,64% sepanjang pekan ini.
Rilis data ketenagakerjaan yang samar-samar di Amerika Serikat (AS) membuat harga emas jatuh. Kemarin malam waktu Indonesia, US Bureau of Labor Statistics merilis data ketenagakerjaan posisi Agustus.
Bulan lalu, perekonomian Negeri Paman Sam menciptakan 142.000 lapangan kerja non-pertanian (non-farm payroll). Angka ini memang jauh lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 89.000. tetapi lebih rendah dibandingkan ekspektasi pasar yang memperkirakan di 160.000.
Adapun tingkat pengangguran berada di 4,2%. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 4,3%, tetapi ini sudah sesuai dengan perkiraan pasar.
Dengan data ketenagakerjaan yang mixed seperti ini, pelaku pasar melihat bahwa bank sentral Federal Reserve kemungkinan tidak akan agresif dalam menurunkan suku bunga acuan. Mengutip CME FedWatch, peluang penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5-5,25% pada bulan ini mencapai 70%. Sementara probabilitas pemangkasan 50 bps ke 4,75-5% hanya 30%.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Jadi perkembangan suku bunga akan sangat menentukan pergerakan harga emas.
(aji/spt)