Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga batu bara naik pada perdagangan kemarin. Namun secara mingguan, harga si batu hitam melorot.

Pada Jumat (6.9/2024), harga batu bara di pasar ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman bulan ini ditutup di US$ 141,5/ton. Naik 0,35% dibandingkan hari sebelumnya.

Namun harga batu bara masih belum bisa lepas dari tren negatif. Dalam sepekan terakhir, harga komoditas ini terpangkas 1,57% secara point-to-point. Selama sebulan be belakang, harga berkurang 2,41%.

Kenaikan harga batu bara kemarin sedikit banyak dipengaruhi oleh dinamika harga gas alam. Kemarin, harga gas TTF Belanda dan di Inggris naik masing-masing 1,36% dan 0,97%.

Saat harga gas makin mahal, maka keuntungan menggunakan batu bara akan bertambah.

Analisis Teknikal

Bagaimana proyeksi harga batu bara untuk minggu depan? Apakah bisa bangkit dari keterpurukan?

Secara teknikal dengan perspektif mingguan (weekly time frame), batu bara sejatinya masih menempati zona bullish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 53,03. RSI di atas 50 menunjukkan bahwa suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Sementara indikator Stochastic RSI ada di 49,46. Menghuni area jual (short), tetapi cenderung netral.

Alhasil, harga batu bara berpeluang bangkit. Target resisten terdekat ada di kisaran US$ 145-148/ton.

Sedangkan target support terdekat adalah US$ 139/ton. Jika tertembus, maka harga batu bara kemungkinan turun lagi ke arah US$ 135/ton.

(aji/spt)

No more pages