NASA memutuskan pada 24 Agustus bahwa terlalu berisiko untuk membawa astronot kembali ke Bumi menggunakan kendaraan Boeing tersebut, karena masalah yang terus berlanjut dengan mesin pendorong kapsul — mesin kecil yang digunakan pesawat luar angkasa untuk bermanuver di luar angkasa.
Kembalinya wahana tanpa awak pada hari Jumat ini akan memicu kembali perdebatan tentang apakah Starliner aman untuk melanjutkan sebagai kapsul berawak bagi NASA.
Faktor kunci dalam keputusan NASA adalah bahwa para insinyur belum sepenuhnya yakin bagaimana mesin pendorong akan berperilaku saat Starliner harus menyalakannya untuk bermanuver keluar dari orbit. Meskipun demikian, pejabat NASA mengatakan mereka optimis bahwa Starliner akan kembali ke Bumi dengan selamat.
“Kami percaya pada kendaraan ini,” kata Steve Stich, seorang pejabat NASA yang mengawasi penerbangan tersebut, dalam konferensi pers pada hari Rabu.
“Kami yakin bahwa pembakaran de-orbit akan berhasil dilakukan. Dan kami sudah dua kali mendarat dengan baik menggunakan Starliner sejauh ini, dan kami mengharapkan hasil yang sama kali ini.”
Ketika Starliner berlabuh di stasiun luar angkasa pada 6 Juni, ia mengalami sejumlah kebocoran helium, dan beberapa mesin pendorong kapsul gagal berfungsi dan harus di-reboot.
NASA dan Boeing menghabiskan berbulan-bulan melakukan analisis dan pengujian untuk menentukan penyebab masalah tersebut, tetapi mereka belum sepenuhnya memahami akar masalahnya. Stich menggambarkan pertemuan terakhir untuk memutuskan strategi kepulangan sebagai "diskusi teknis yang tegang."
Selama kepulangan Starliner, para pejabat NASA akan memperhatikan secara cermat bagaimana kinerja mesin pendorong untuk melihat apakah kemampuannya berkurang sepanjang perjalanan.
Para insinyur berencana melakukan beberapa uji penembakan mesin pendorong setelah Starliner melepaskan diri untuk melihat bagaimana perilakunya. Starliner juga akan mengikuti jalur yang menjauh dari stasiun yang "mengurangi tekanan" pada mesin pendorong secara keseluruhan, kata pejabat NASA.
Wilmore dan Williams adalah astronot pertama yang terbang dengan Starliner sebagai bagian dari penerbangan uji krusial untuk memverifikasi bahwa kapsul tersebut aman untuk melakukan perjalanan rutin berawak ke dan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Masih belum jelas bagaimana rencana NASA untuk melanjutkan dengan Starliner setelah pendaratan, meskipun kepulangan yang berhasil akan menjadi kemenangan yang sangat dibutuhkan bagi program Boeing.
“Kami memiliki beberapa opsi untuk langkah selanjutnya,” kata Ken Bowersox, administrator asosiasi operasi luar angkasa NASA, dalam konferensi pers bulan lalu. “Kami berencana bekerja sama dengan Boeing untuk menemukan jalur tersebut.”
(bbn)