"[Kita] menentukan lahan, menentukan sapi yang diimpor, kemudian menentukan pengusahannya, kemudian [baru] sumber asal usul sapinya," ujar dia.
Amran bahkan sebelumnya juga telah mengusulkan tambahan pagu anggaran sebesar Rp68 triliun pada 2025, di mana usulan tambahan anggaran tersebut salah satunya akan digunakan untuk penyediaan susu gratis.
Sebelumnya, Direktur Utama ID Food Sis Apik Wijayanto mengungkapkan saat ini instansinya masih dalam proses merealisasikan penyediaan susu dalam program Makan Bergizi Gratis pada 2025 bersama dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan PT Frisian Flag Indonesia.
Menurutnya, beberapa alternatif masih dipertimbangkan untuk memastikan proyek ini dapat segera terealisasi.
"Namanya [program] dari kementerian BUMN yang rencananya Mega Farm semoga segera, tetapi kan kita juga sedang bahas progresnya. Proyeknya kan enggak bisa cepet, harus jangka panjang. Sekarang sedang disiapkan kajianya termasuk ekonomisnya secara bisnis, manfaat bagi masyarakat," kata Sis Apik di DPR RI, Rabu (4/9/2024).
Meski target yang telah ditetapkan oleh Badan Gizi akan mulai dilakukan pada 2 Januari 2025, dia menekanakan belum ada pembahasan lebih lanjut mengenai alternatif untuk pengadaan susu lainnya seperti susu nabati (kedelai).
Selain itu, mengenai pengadaan sapi perah, dirinya menjelaskan bahwa masih belum ada keputusan pasti, tetapi beberapa negara seperti Selandia Baru, Brasil, dan Australia menjadi alternatif.
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana memerinci komposisi gizi program makan siang gratis.
"Kurang lebih yang akan terencana ialah terdiri dari, karbohidrat 175 gram, protein hewani 60 gram, sayuran 80-100 gram, buah 60 gram, susu 125 ml hingga 200 ml," ujar Dadan kepada Bloomberg Technoz.
(prc/frg)