Logo Bloomberg Technoz

Tren IPO Sepi, BEI Bantah Imbas Skandal Gratifikasi di Bursa

Mis Fransiska Dewi
06 September 2024 21:00

Infografis 10 Saham IPO Paling 'Cuan' (Asfahan/Bloomberg Technoz)
Infografis 10 Saham IPO Paling 'Cuan' (Asfahan/Bloomberg Technoz)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) membantah sepinya aksi penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) pada kuartal-III 2024 berkaitan dengan rencana pengetatan peraturan BEI setelah terungkapnya kasus gratifikasi oknum BEI.

Berdasarkan data BEI, sejak Juli hingga awal September, hanya ada tujuh perusahaan baru yang melantai di Bursa. Bulan lalu, BEI hanya kedatangan dua emiten anyar yakni PT Global Sukses Digital Tbk (DOSS) yang listing pada 7 Agustus 2024 dan PT Esta Indonesia Tbk (ESTA) listing pada 8 Agustus 2024. 

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengungkapkan, tren IPO secara global memang tercatat turun sebanyak 16%. Asia Pasifik menjadi salah satu kawasan dengan penurunan IPO terdalam di tahun ini. 

Penurunan IPO juga disebabkan oleh kondisi ekonomi, pelemahan pertumbuhan, tingkat inflasi yang tinggi, era suku bunga tinggi, tensi geopolitik, dan perubahan iklim. 

“Yang perlu digarisbawahi adanya pemilihan umum. Ternyata 50% negara-negara di dunia mengadakan pemilu. Negara-negara itu memberikan kontribusi 60% produk domestik bruto (PDB) dunia," kata Nyoman dalam media gathering, Jumat (6/9/2024).