"Kalau kita mau melebarkan market ekonomi kreatif maka kita tidak boleh bergantung hanya indonesia kita harus masuk kepada market-market yang lain, nanti harus lebih dikuatkan kembali," tambahnya.
Termasuk juga pada sektor yang kata Dede saat ini sudah mulai tergerus oleh tekstil impor. Oleh karena itu, Dede mengatakan salah satu bentuk proteksi-nya adalah harus menghadirkan kembali peran-peran para pembatik.
"Pengrajin yang tradisional di upgrade menjadi pengrajin-pengrajin yang lebih kuat dan mengikuti tren atau pun mengikutian karena kalau tidak kita akan tertinggal tenaga semuanya hanya menjadi tekstil," kata Dede.
"Dengan alokasi anggarannya ada di 2025 tentunya kami harapkan ekraf ini tetap menjadi salah satu upaya dari Kemenparekraf untuk mendorong agar terus berkembang," tambahnya.
Poin kedua, Dede kembali mengingatkan bahwa Kemenparekraf juga perlu koordinasi pada pemerintah daerah saat bicara aspek apa pun mengenai pariwisata.
"Hanya perlu koordinasi daerah karena pemerintah daerah masih kadang apa namanya ya lepas tangan dalam pengembangan pariwisata di daerahnya masing-masing artinya mungkin ke depan perlu ada lebih sering lagi latihan-latihan bersama atau koordinasi termasuk juga dengan BUMN ini punya area area yang sebetulnya menjadi zona wisata," ucap Dede.
Menjawab hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengaku saat ini tengah menyiapkan tambahan layar di gedung film Indonesia. Sandiaga juga akan berupaya mengkoordinasikan dengan pemerintah daerah dan BUMN dalam urusan zona pariwisata.
"Jadi nanti film pertama akan kami tonton itu catatan si boy yang original apa yang pertama. Dan kedua yang pemain film di sini termasuk Bang Rano kita juga nanti mau puter antara dua ini silakan pilih si doel atau gita cinta dari sma yang masih muda-muda semua," katanya.
"Nanti kita juga menyelenggarakan saya baru pulang dari Belitung ada festival film bulanan ini ternyata memang film ini bisa menggerakan pariwisata dan kami yakin jika kita integrasikan dengan perfilman maupun kami akan koordinasi juga sampai direktor film di Dirjen Kebudayaan serta juga BUMN," ucap Sandiaga.
(dec/spt)