"Investasi sekian triliun besarnya kemudian juga kita ada hosting fee jadi bikin moto ampir sekitar 12,8 juta euro sekitar Rp231 miliar artinya anggaran yang dikeluarkan itu harus optimal," ujarnya.
"Karena kalau rugi terus nanti bisa bahaya ini berapa catatan dari kami dan dengan anggaran sekarang ini bisa kita tingkatkan dan kita terus mendorong kemajuan pariwisata," tambahnya.
Merespon hal ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno mengaku saat ini pihaknya tengah mengupayakan "ownership" dari pemerintah daerah.
"Tapi kita pastikan ini program keberlanjutan kita sudah membangun sirkuit dan sudah sukses 2 penyelenggaraan sebelumnya tahun ini, 27 sampai 29 september MotoGP. Ini kita hadirkan kembali di Mandalika tentunya dengan harapan bahwa ke depan bisa ditingkatkan dampak positifnya kepada bukan hanya (NTB). Tapi seluruh dengan integrasi marketingnya. penjualannya adalah yang sebagainya,"janji Sandiaga dalam Rapat Kerja Komisi X DPR RI, Jumat (6/9).
Sebelumnya ada beberapa persoalan dengan ajang balap motor tersebut, yakni di antaranya persoalan yang menyertai hosting fee mahal, tiket yang belum terjual seluruhnya, sampai mengenai akomodasi yang mahal.
Permasalahan lainnya juga yakni, fee MotoGP Mandalika 2024 tersebut mencapai Rp 231,29 miliar yang belum dibayarkan oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
(dec/spt)