Logo Bloomberg Technoz

Laporan pekerjaan yang secara mengejutkan lemah bulan lalu memicu volatilitas pasar global, termasuk kemerosotan kripto.

“Bitcoin telah merespons peristiwa makro dengan cara yang sangat berkorelasi dengan ekuitas,” kata Benjamin Celermajer, co-chief investment officer (CIO) Magnet Capital.

Sentimen terbukti “sangat buruk” dalam dua minggu terakhir dan US$55.000 adalah level support utama Bitcoin yang harus diperhatikan, katanya.

Di Bawah Rekor Tertinggi

Bitcoin naik tipis sekitar 1% menjadi US$56.653 pada pukul 12:30 siang hari Jumat di Singapura, diperdagangkan sekitar US$17.000 di bawah level tertinggi sepanjang masa yang ditetapkan pada bulan Maret

Token yang lebih kecil seperti Ether dan Solana juga naik tipis. Ekuitas berjangka AS goyah, menandakan kehati-hatian menjelang data gaji untuk bulan Agustus.

Kini arus dana keluar dari pasar ETF Spot Bitcoin.

Arus masuk ke dalam dana yang diperdagangkan di bursa (ETF spot-Bitcoin) AS mendorong reli yang memecahkan rekor dalam aset digital terbesar di awal tahun ini.

Namun, kenaikan tersebut kemudian gagal dan ETF mengalami arus keluar dalam beberapa hari terakhir.

“Setan akan berada dalam detail laporan pekerjaan malam ini,” kata Cici Lu McCalman, founder perusahaan penasihat blockchain Venn Link Partners. Salah satu risikonya adalah bahwa data tersebut ternyata cukup kuat untuk meredam pertaruhan pada penurunan suku bunga Fed, kata dia.

Kebijakan moneter yang lebih longgar sering dipandang menguntungkan untuk aset spekulatif seperti kripto.

Para peramal mengantisipasi data ketenagakerjaan bakal naik dari sisi perekrutan dan tingkat pengangguran turun. Jika ini terbukti maka jadi sinyal stabilisasi.

(bbn)

No more pages