Pada perdagangan saham, sektoral saham keuangan, saham kesehatan, dan saham barang baku menjadi pendukung utama kenaikan IHSG dengan menguat 1,73%, 0,91%, dan 0,45%, disusul oleh menguatnya saham teknologi mencapai 0,33%.
Sejumlah saham-saham keuangan yang menjadi pendorong kenaikan IHSG ialah saham PT Indoritel Tbk (DNET) yang melesat 19,8%, saham PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) yang menguat 11,4%, dan saham PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk (AHAP) melonjak 4,17%.
Senada dengan IHSG, saham LQ45 yang berisikan saham-saham unggulan ikut menguat, dan menetap di zona hijau, dengan kenaikan 7,55 poin dan menguat 0,80% ke posisi 951,33.
Saham-saham unggulan LQ45 yang bergerak pada teritori positif antara lain, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) melesat 4,74%, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) terangkat 3,28%. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menguat 2,75%, dan PT GoTo Group Tbk (GOTO) meninggi 1,92%.
Sentimen hari ini datang dari dalam negeri, Bank Indonesia memaparkan Cadangan Devisa RI melonjak pada Agustus. Bahkan mencapai rekor tertinggi baru sepanjang masa.
Pada Jumat, BI mengumumkan Cadangan Devisa Indonesia per Agustus bernilai US$ 150,2 miliar. Bertambah US$ 4,8 miliar dibandingkan dengan pencapaian bulan sebelumnya.
Tidak cuma itu, Cadangan Devisa US$ 150,2 miliar juga menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah Indonesia merdeka.
"Kenaikan posisi Cadangan Devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa, penerimaan devisa migas, serta penarikan pinjaman luar negeri Pemerintah. Posisi Cadangan Devisa pada Agustus 2024 setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," sebut keterangan BI.
Adapun kinerja Bursa di Asia siang hari ini bergerak bervariasi. Indeks SETI Thailand melesat 1,60%, indeks Strait Times Singapore menguat 0,13%, indeks Kospi drop 1,23%, indeks Nikkei 225 melemah 0,72%, dan indeks Shanghai terdepresiasi 0,49%.
(fad)